HUMAS UMAHA

BIG DATA

AGUNG SANTOSO, S.Kom, M.Kom (Scholar) Dosen Prodi Sarjana Desain Komunikasi Visual (S1) UMAHA Sidoarjo Sebuah Artikel yang ditulis Dahlan Iskan mengatakan[1]: ”Gunungan data bertriliun megabyte itu bisa diurai oleh algoritma: bisa dipilah-pilah mana emas, perak, tembaga, mangaan, bijih besi, pasir, tahi ayam dan sperma masing-masing suku, ras, agama dan sak abyeg lainnya. Hanya dengan  menggunakan Algoritma bisa menguraikan onggokan data seruwet dan secampur-aduk apa pun menjadi informasi nyata. Big data adalah onggokan data ruwet yang jumlahnya mencapai exabytes. Satu exabytes adalah 1.000 petabytes. Satu petabytes adalah 1.000 terabytes”.Donald Trump sudah menggunakannya. Lewat Facebook. Menang. Padahal semua pooling menyatakan Hillary Clintonlah yang unggul”. Apa sesungguhnya big data itu. Sebelum menjawab pertanyaan apa sesungguhnya big data tersebut. Sebagai ilustrasi  mari kita ingat-ingat aktifitas apa saja saat berselancar di dunia internet, apa saja yang kita klik, berapa lama kita berada di sebuah situs, pemanfaatan Google Maps dengan mengetik tujuan kemana saja, apa yang kita beli via situs  Online Store, saat bepergian menggunakan Go-Jek apa Grab atau Uber, apa saja Aplikasi yang terpasang di smart phone. Selain itu, apa juga yang kita posting di Facebook atau Twitter, yang menurut kita adalah suatu yang sepele, guyonan tidak berarti apa-apa. Padahal itu sesungguhnya merupakan informasi yang berguna. Sadarkah sesungguhnya kegiatan kita didunia sebagian besar sudah menjadi bayang-bayang internet. Kita semua sebagai responden walau tanpa pernah melakukan pengisian form survey, bagi perusahaan-perusahaan teknologi untuk menjaring data. Google, telah menempatkan jaring datanya di hampir semua situs web di seluruh dunia.  sehingga Google akan memperoleh kesimpulan terhadap pengguna : apakah pengguna, orang yang suka dengan dunia teknologi atau yang lainnya. Kesimpulan tersebut, bisa Google “jual” pada calon pengiklannya yang ingin memasarkan produk-produk pelbagai teknologi. Google tahun 2006 memperkenalkan Google Bigtable. Bigtable merupakan sistem database berskala besar dan cepat yang digunakan Google untuk mengolah berbagai jenis data dari berbagai layanan, termasuk data dari layanan mesin pencari berbasis internet.  Dengan begitu sebuah media penyimpanan data akan menampung sekumpulan data yang sejenis dalam sebuah tabel. Karena sumua data dikelompokkan dan ditampung dalam tabel maka tabel bisa mencapai  jutaan tabel. Mengapa harus ditabelkan. Tabel yang satu akan terhubung dengan tabel yang lain berdasarkan Key Index sebagaimana dengan prinsif dari database.  Dengan begitu akan mempercepat proses pencarian berdasarkan keyword.  Data yang ditabelkan tentu bukan hanya berupa teks atau tulisan saja tetapi juga warna, pola, tekstur juga suara dam gambar. Bagaimana bigtablemampu menampung data dalam jumlah yang sangat banyak dan besar.  Media penampung bigtable- bigtable haruslah sebuah media yang sangat besar, karena besarnya itulah bisa disebut sebagai Big Data. Jadi Big Data bisa didifinisikan sebagai berikut “Media penyimpanan data yang tidak terbatas, yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi dan memproses berbagai jenis data dengan sangat cepat”. IBM di situs resminya mendefinisikan Big Data ke dalam tiga istilah yaitu volume , variety , dan velocity. Volume di sini berkaitan dengan ukuran media penyimpanan data yang sangat besar atau mungkin tak terbatas. Sementara variety berarti tipe atau jenis data yang dapat diakomodasi. Sedangkan velocity dapat diartikan sebagai kecepatan proses. Mar Zuckerberg pemilik  Facebook, menerapkan sistem database sejenis untuk menangani melonjaknya pengguna layanan mereka. Dengan teknologi Big Data, Facebook tak pernah kesulitan untuk menangani peredaran data yang melonjak drastis dalam enam tahun terakhir yang berasal dari 1 miliar pengguna jejaring sosial mereka. Penggunaan big data juga dapat diaplikasikan pada pengaturan jalan raya. Dengan menggabungkan sensor yang dipasang di jalan raya ditambah IoT dan menggunakan AI maka lampu Bang Jo (traffic light) akan mengatur secara mandiri (otomatis),  dengan begitu  akan dapat mempercepat waktu tempuh suatu perjalanan sehingga mampu mengurangi pengeluaran gas CO2 dan jangan lupa setiap lewat jalan tertentu ada informasi kuliner lewat hp kita. Dalam industri primer yang dikatakan tertinggal dengan IT sekalipun dapat menjadi lebih efektif dalam segi operasionalnya. Sebagai contoh dengan pemasangan sensor cuaca pada ladang pertanian para pelaku industri primer dapat menggabungkan data cuaca dengan data penghasilan maupun kualitas produk yang dihasilkan sehinnga dapat dicari cara yang lebih efektif agar mampu meningkatkan kualitas produknya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih. Hasil yang didapat dari pengaplikasian Big Data merupakan bentuk dari sebuah knowhow dan strategi bisnis. Yang semestinya menjadi PR yang perlu dipikirkan oleh para pelaku bisnis saat ini. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa big data memiliki wilayah aplikasi yang sangat luas. Penggunaan big data yang terbatas hanya pada bisnis web service dan SNS saja merupakan pemikiran yang tidak tepat. Kalau sudah memiliki Big Data dengan jumlah fantastis bertriliun megabyteapa manfaatnya. Pada tahun 60 an dipinggiran kota industri baru di negara Amerika Serikat, seorang marketing melakukan survey untuk mengetahui apa saja yang dibeli masyarakat tersebut. Dia sangat tercengang setelah mendapati survey tersebut yaitu setiap pembelian belanjaan banyak sekali menemukan pasangan barang yang dibeli “Beer dan Pampes”. Karena penasaran maka dilakukan survey pada masyarakat tersebut ternyata apa jawabnya. Karena masyarakatnya merupakan pekerja industri umumnya adalah rumah tangga muda dengan anak yang masih kecil-kecil dengan penghasilan kecil. Sehingga setiap akhir pekan kaum perempuan banyak kerja part time.Dan yang jaga anak adalah para suami, untuk menghilangkan rasa penat  setelah kerja selama sepekan bersantai dengan menonton TV sambil minum beer. Supaya tidak diganggu anak-anak yang ingin buang air kecil,maka anaknya dikenakan pampes. “Ehhh begitu tho”, kata marketing tersebut. Karena sebagai hasil survey yang dianggap guyonan maka dimuat di sebuah media. Bagi orang Informatika itu ILMU, ilmu baru yang benar-benar mengguncang dunia. Maka lahirlah Data Mining  berkat surey seorang marketing. Sama seperti Prof. Lutfi Zadeh, sebagai orang muslim dari negeri Azerbaijan. Ketika kuliah ke Iran sebelum hijrah ke US mengamati orang Sufi di gurun-gurun, maka lahirlah sebuah ilmu dengan nama Fuzzy Logic, Saat ditulis di Jurnal US biasa-biasa saja responnya tetapi berbeda dengan di Jepang maka menjadi sebuah soft computingyang melahirkan Smart Building. Big Data di UMAHA punyakah. Sistem Langitan berdasarkan  forlap Kemristekdikti jumlah mahasiswa aktif 3000. Seberapa besar sesungguhnya database yang dimiliki UMAHA, data statis 3000, data penunjang 1000 (mata kuliah), belum data yang lain. Jadi data transaksional bisa mencapai 3 juta, untuk data dinamisnya bisa mencapai Ratusan juta. Tahun 2018 penerimaan mahasiswa baru 700 mahasiswa, bagaimana kalau hendak meningkatkan jumlah maba (mahasiswa baru) menjadi 1000 calon mahasiswa. Menurut pak Dahlan Iskan : “Siapa yang mampu semedi untuk membuat japa mantra dengan  menggunakan Algoritma maka akan bisa menguraikan onggokan data seruwet dan secampur-aduk apa pun menjadi informasi nyata”. Padahal algoritmanya adalah bahasa SQL (Structured Query Language)atau bahasa untuk menyaring data. Select

BIG DATA Read More »

Keseimbangan Imunitas Berhubungan dengan Pola Makan selama Pandemi

Dr. Ch. Destri, M.Imun (Scholar) Dosen Fakultas Imu Kesehatan UMAHA Sidoarjo Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) merupakan istilah yang diberikan oleh pemerintah dengan  tujuan dapat mengendalikan laju peningkatan penyakit infeksi akibat virus baru keluarga Corona yang hingga saat ini telah mengalami pergantian ‘baju’ beberapa kali. Istilah pembatasan berasal dari kata batas yang menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti garis pemisah antar ruangan. Sebagaimana arti batas, demikian juga berlaku saat ini terjadi pemisahan hubungan sosial berskala kecil hingga nasional selain setiap individu harus menguasai aturan baru berupa protokol kesehatan 5M yang harus benar dihafal di luar kepala demi kebaikan diri dan kebaikan orang lain. Pembatasan pergerakan seakan kontradiksi dengan kodrat manusia yang merupakan makhluk sosial. Pada awal pembatasan memang belum begitu terasa pengaruhnya, namun setelah berlangsung berbulan-bulan dan kita mulai sering sendiri, maka terasa sedikit ada yang hilang karena kerabat, sahabat, dan teman yang sering berada di sekitar tidak lagi dapat menjadi pantulan diri kita. Fenomena masyarakat Kegiatan secara nyata terjadi antar ruang tamu, ruang makan, ruang tidur, meja belajar dan dapur sedangkan kegiatan tidak nyata terjadi secara virtual melingkupi rekan kerja, keluarga, teman dan berujung paling lama di media sosial. Selama komunikasi virtual seringkali dijumpai perbincangan yang membahas tentang naiknya berat badan selama proses pembatasan berjalan. Menghabiskan waktu di rumah dalam jangka waktu lama dan bagaimana aktivitas sosial yang rutin kita lakukan tidak lagi dapat dikerjakan menyebabkan perubahan tersendiri bagi setiap individu. Pengaruh kegiatan berbatas Studi terhadap pembatasan menunjukkan adanya peningkatan kecemasan dan depresi yang pada akhirnya paling mudah dikompensasi melalui jalur makanan. Kebiasaan tidak sehat berupa makan berlebihan dan peningkatan pola makan pada waktu malam selama waktu pembatasan menyebabkan penambahan berat badan yang kadangkala tidak disadari, terabaikan dan mungkin malah tidak dipedulikan. Data internal Gojek mencatat kerjasama yang mengalami peningkatan terutama dengan UMKM kuliner sebesar 96%. Selain itu, salah satu lembaga demografi dari fakultas ekonomi dan bisnis UI menyampaikan laporan bahwa 98% responden mitra kerja merasa puas dan diuntungkan dengan pelayanan Go-Food. Ah, ternyata pembatasan sosial juga membawa ‘keberkahan’ tersendiri. Berbagai macam menu yang tersedia di berbagai aplikasi gawai membawa kita pada perjalanan kuliner yang didapatkan dengan mudah dengan hanya sekali ‘klik’. Imunitas tubuh saat terjadi perubahan pola makan Sistem imunitas adalah sekumpulan sel yang bergerak meronda di seluruh bagian tubuh untuk melawan mikroba penyebab infeksi dan kerusakan sel. Apabila salah satu bagian tubuh tertentu mengalami suatu keadaan ‘tidak seperti biasanya’ maka analog dengan SOS panggilan darurat, akan berdatangan sel imunitas lain yang segera melahap mikroba penyebab sakit atau malah akan menghancurkan sel tubuh yang rusak demi ‘kebaikan bersama’. Keadaan ini membawa pengaruh yang kita kenal dengan istilah peradangan di area berdampak tersebut. Apakah proses peradangan berbahaya ? Pada dasarnya peradangan adalah suatu proses tubuh yang bertujuan baik yaitu mengembalikan lagi ke keadaan awal atau minimal mampu menyeimbangkan keadaan tubuh menuju arah sembuh. Namun, apabila peradangan terjadi terlalu lama, hal ini yang tidak boleh. Perubahan pola makan yang mengarah pada peningkatan berat badan selanjutnya menuju kegemukan menjadi kriteria potensi terjadinya peradangan. Kok bisa ?, bisa, karena makan berlebihan dapat melemahkan kemampuan sistem imunitas untuk melawan infeksi. Dampak kenaikan berat badan terhadap organ tubuh Organ otak Preliminari riset pada mencit menunjukkan adanya peradangan pada salah satu area otak akibat perubahan pola makan terutama makanan tinggi lemak. Otak merupakan bagian penting yang dapat memberikan kontribusi tentang jenis makanan yang kita inginkan, berapa banyak porsi makanan dan waktu-waktu kapan kita merasa ingin makan. Makan atau ngemil berlebihan dapat terjadi karena rasanya yang enak, kebiasaan atau akibat stress. Daya hantar otak untuk memberikan info bahwa tubuh telah kenyang memerlukan waktu 20 menit dan makan berlebihan terjadi di atas waktu tersebut. Sel imunitas pada otak yang disebut mikroglia ternyata berperan penting dalam mempengaruhi berat badan. Selain itu, makan berlebihan juga menghambat produksi uroguanylin, hormon yang membantu meningkatkan signal rasa kenyang pada otak. Jaringan lemak Keadaan tubuh berlebih berat badan cenderung mempunyai kelebihan lemak tubuh dimana sel lemak mampu memproduksi protein yang berhubungan dengan molekul radang seperti TNF-a, IL-6, IL-1B, IL-18, MCP-1 atau senyawa leptin dan hormon adiponektin yang mampu memodulasi fungsi imunitas secara keseluruhan (Jacqueline Jacques, 2020) Organ pencernaan Kelebihan berat badan menjadi hasil dari makan berlebihan yang terjadi berulang kali dan terabaikan.Lambung akan terpaksa membesar untuk menyesuaikan jumlah makanan dan keadaan ini dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh tubuh akan terasa lebih mudah Lelah dan lamban. Kelebihan kalori akibat makan berlebih selanjutnya akan disimpan sebagai lemak. Selain mempengaruhi organ tubuh, perubahan peningkatan pola makan dalam waktu lama berpotensi menyebabkan gangguan konversi gula darah yang dapat memicu timbulnya Diabetes mellitustipe 2 dan penyakit jantung. Rekonsiliasi diri Sekali tubuh memiliki kelebihan berat badan maka terasa akan sulit untuk menghilangkan berat tersebut dalam waktu singkat, pemahaman tentang makan sedikit dan perbanyak gerak akan mampu menurunkan berat badan tidak sepenuhnya dapat berjalan sesuai harapan. Menanggapi hal ini, usaha sistem imun dalam mencapai keseimbangan selalu dikerjakan secara otomatis karena pada dasarnya tugas utama sistem imun adalah mengembalikan tubuh kembali ke keadaan sehat. Bagaimana caranya ?, beberapa diantaranya dengan mengaktifkan sel limposit T yang akan memberi pesan off terhadap pengaturan ke arah peningkatan berat badan. Sel ini juga membantu penghancuran sel lemak menjadi protein lebih kecil yang disebut fibroblast growth factor-21(FGF-21) sehingga memicu perbaikan pemecahan lemak menjadi lemak ‘baik’ melalui pemakaian sejumlah kalori dan mengarahkan pada penurunan berat badan (O’Shea, 2016). Selain itu, sel imunitas lain yaitu makrofag di dalam jaringan lemak akan bekerja untuk mempertahankan berat badan melalui resistin like molecule alpha(RELM-a) suatu molekul yang disekresikan oleh makrofag yang berperan sebagai penyeimbang energi dan kontrol berat badan (Iwasaki, 2016). Pandemi yang kita tidak tahu berakhir kapan harus tetap memberikan semangat untuk sehat karena anugerah luar biasa dari Sang Pencipta Kehidupan berupa sel imunitas telah ditetapkan untuk bekerja demi kebaikan tubuh ‘tuan’nya. Kewajiban kita untuk membantu kerja sistem imunitas juga untuk tetap sehat. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Salam Sehat Referensi O’Shea, D. (2016, September 2). Immune system play major role in regulation of body weight. Medical Xpress. Iwasaki, A. (2016, August 24). The immune system-body weight connection. Medical Xpress. Jacques, J. (2020, June 15). Stress and Weight Gain. Retrieved from Take 5

Keseimbangan Imunitas Berhubungan dengan Pola Makan selama Pandemi Read More »