HUMAS UMAHA

Memperbaiki Mendeley Tidak Aktif Pada Ms. Word

Bapak Ibu para Periset seperti kita ketahui Mendeley adalah aplikasi untuk mengelola referensi dan sitasi yang dibuat oleh Elsevier, dan juga bisa dipasang pada pada Ms. Word (Plug In).  Dengan Medeley pembuatan Daftar Pustaka akan sangat mudah. Namun adakalanya Mendeley yang sudah terpasang pada Ms. Word tiba-tiba tidak aktif, padahal sudah melakukan banyak sitisi dan artikel ilmiah juga masih aktif pada Ms. Worod. Perubahan yang paling terlihat adalah, pada menu Refferences,  tidak muncul Ikon Mendeley tetapi hanya ada tulisan Insert Citation, seperti tampak gambar dibawah. Untuk mengatasi permasalahan supaya Mendeley bisa terhubung dengan Ms. Word kembali, langkahnya sebagai berikut, pertama-tama silahkan di buka Ms. Word kemudian lakukan setting sebagai berikut : Klik File Klik Option Pilih Add Ins Begitu klik tombol Go, maka akan tampil seperti tampak pada Gambar Window Add Ins diatas, selanjutnya lakukan 3 perintah sebagai berikut : Klik Mendeley-1.19.8.dotm (1) Pada bagian Manage pilih : Word Add-Ins (2) Klik Go (3) Selanjutnya akan muncul Window Temples and Add-Ins, seperti tampak gambar dibawah ini. Lakukan dengan memberikan centang dengan klik mouse pada Mendeley-1.19.8.dotm dan akhiri dengan menekan tombol Ok. Setelah tampil window Templates and Add-Ins, berikan perintah berikut : Centang Mendeley-1.19.8.dotm dengan Klik Klik tombol OK Silahkan klik menu Refference, pada Ms. Word, maka pada Insert Citation sudah muncul Ikon Mandeley

Memperbaiki Mendeley Tidak Aktif Pada Ms. Word Read More »

LANGIT ARTIFICIAL NETWORK

ABSTRAK : Langitan sebagai  sistem yang melakukan proses kegiatan akademik baik mahasiswa, dosen, dan staf administrasi. Sistem pada kegiatan administrasi akademik akan melakukan proses transaksi belajar-mengajar, proses administrasi akademik berupa kelengkapan dokumen termasuk biaya yang muncul pada saat registrasi. Tools Langitan mampu memigrasikan (sinkronisasi) data UMAHA ke Forlap. Kegiatan FRS sudah bisa dilakukan secara online dan Dosen Wali cukup approve. Langitan juga dilengkapi sistem cerdas didukung Artificial Intelligence (AI), yang akan menangani permasalahan akademik mahasiswa berupa penstatusan mahasiswa dan beasiswa internal, pengambilan keputusan adalah  Mesin Learning Langitan. Kata Kunci : Langitan,  Sinkronisasi, FRS, AI dan Mesin Learning Langitan A. PENDAHULUAN Komputer sejak populer 3 dasa warsa, yang kala itu sebutannya Komputer Jangkrik mentranformasi menjadi TI (Teknologi Informasi) ternyata masih memerlukan waktu yang  cukup lama untuk menjelma menjadi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Akhirnya lahirlah istilah SIM (Sistem Informasi Manajemen) kalau di kampus menjadi SIAKAD, SIPUSTAKA, SIAK dan masih banyak lagi. Dunia tidak lagi cukup diwadahi dengan dunia nyata tetapi perlu dunia khusus yang bernama Dunia Maya. Ditengah antah berantah dunia maya yang didukung populernya penggunaan ponsel sebagai media Internet maka lahirlah istilah Cloud Computing. Menurut (Armbrust et al., 2010), “Cloud computing refers to both the applications delivered as services over the Internet and the hardware and systems software in the data centers that provide those services. Berkat TIK bisnis saat ini mulai bersaing secara global untuk dapat memuaskan pelanggan, sehingga perusahaan membutuhkan akses informasi yang cepat dan akurat. Agar dapat mengakses informasi secara cepat, perusahaan perlu membangun infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang memerlukan modal besar, di sisi lain cloud computing hadir sebagai salah satu solusi alternative (Rumetna, 2018).  Teknologi cloud computing dapat lebih menghemat pengeluaran dibandingkan harus membangun sendiri infrastruktur jaringan untuk jangka pendek. Kebutuhan untuk teknologi cloud computing sebagaian besar hanya pada biaya koneksi dan data processing sesuai dengan kebutuhan. Pada (Hartanto, 2017). Ternyata cloud perlu teman biar tidak hanya berwarna kelabu saja juga perlu nuansa yang cerah-cerah maka awal tahun 2016 lahirlah LangitAN atas usulan Rektor UMAHA Dr. Fathoni Rodli. Sejarah langitan berawal dari harapan Ketua Umum PBNU KH. Prof. DR. Agil Siradj dalam acara peresmian UMAHA bulan Desember 2014, “Semoga seluruh Perguruan Tinggi NU bisa terinteregrasi dengan hanya klik mouse maka akan menampilkan semua informasi dan potensi Nahdiyin”. Rektor UMAHA merasa tertantang, maka dengan mengerahkan programmer Direktorat Sistem Informasi (DSI) UMAHA untuk mengkloning cyber campus Universitas  Airlangga Surabaya dengan harapan sistem tersebut bisa terinteregrasi dengan cloud-cloud  system Perguruan Tinggi Nahdatul Ulama, di seluruh Indonesia maka nama yang diberikan adalah Langit yang dilengkapi dengan Jaringan Komputer Cerdas rekursif(mempekerjakan dirinya sendiri). UMAHA merupakan kampus pertama yang menggunakan Langitan sebab nantinya Langitan akan digunakan seluruh PTNU diseluruh Indonesia yang berjumlah 38.   B. DISKUSI Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari manusia, menjadikan dunia tanpa batas. Ini semua dipengaruhi oleh  perkembangan internet dan teknologi digital yang begitu kuat. Sehingga kemanapun manusia bergerak tidak bisa lepas dari perangkat digital . 1. Sistem Langitan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara mahasiswa, dosen, dan administrasi akademik. Sistem informasi Akademik melakukan kegiatan proses administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik, melakukan proses pada transaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, melakukan proses administrasi akademik baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biaya yang muncul pada kegiatan registrasi administrasi akademik (Marisa & Harleni, 2018). SIAKAD sangat membantu dalam pengolahan data terkait informasi akademik, misalnya nilai mahasiswa, mata kuliah, jadwal mengajar dosen dan sebagainya yang dulunya dikerjakan secara manual , namun telah dikerjakan dengan sistem yang terkomputerisasi untuk meningkatkan efisiensi (Istiqomah Widiastuti1, Wiedy Murtini2, 2019). Langitan sebagai  sistem yang mengelola data akademik UMAHA akan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan  mahasiswa, dosen, dan staf administrasi dibidang akademik. Sistem informasi akademik akan memproses administrasi mahasiswa pada kegiatan administrasi akademik. Juga proses transaksi belajar-mengajar antara mahasiswa dengan Dosen. Dan proses yang berkaitan dengan kelengkapan dokumen termasuk biaya yang timbul pada saat registrasi. Seiring terjadinya Pandemi Covid 19 secara global, termasuk seluruh wilayah Indonesia. Semua kegiatan  yang awalnya dilakukan secara langsung baik perdagangan, perkantoran, pertokoan, pemerintahan, pendidikan semua lumpuh karena dilarang melakukan interaksi. Tidak terkecuali perguruan tinggi juga tutup sehingga semua kegiatan akademik baik pengajaran maupun administrasi.  UMAHA sangat diuntungkan sudah memiliki sistem Langitan. Kegiatan akademik semacam FRS sudah bisa dilakukan secara online baik mahasiswa yang sedang mengambil matakuliah dan approve oleh Dosen Wali. Untuk perkuliahan karena sudah menggunakan pembelajaran secara daring penuh sejak tabhun 2018 dengan nama : https://e-learning.umaha.ac.id/, Apakah Sistem Langitan UMAHA bisa dikatakan sudah memanfaatkan Industri 4.0?. jawabnya iya mendukung. Menurut Prof. Onno W. Purbo dari ITB : “Asal terhubung Internet dan bisa mengontrol sistem dari jarak jauh, maka bisa dikatakan sudah masuk Era Industri 4.0”. Langitan memberi akses untuk melakukan perwalian dari jarak jauh secara on line.  Dosen Wali untuk proses Approved KRS mahasiswa  cukup 3 langkah saja (Pilih Mahasiswa, Centang Semua dan Simpan KRS)seorang mahasiswa tidak kurang dari 5 detik asal ada jaringan internet. Jadi tidak ada alasan karena dosen tidak bisa kekampus karena ada di luar kota maupun luar negeri.   2. Sistem Cerdas Langitan Langitan sebagai sistem cerdas yang didukung Artificial Intelligence (AI),  akan menangani secara mandiri beberapa permasalahan akademik mahasiswa. Ada dua  permasalahan utama yang sulit untuk diselesaikan dan memakan waktu yang lama karena melibatkan Kaprodi dan Direktorat Sistem Informasi. Permasalahan itu adalah penstatusan mahasiswa dan beasiswa internal. Penstatusan mahasiswa adalah status akhir sebagai mahasiswa yang akan dilaporkan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (FORLAP) apakah lanjut sebagai mahasiswa atau  dikeluarkan . Permasalahan jadi rumit karena dihadapkan pada fakta lapangan yaitu ada saja dari berbagai Prodi pembayaran aktif tetapi tidak pernah ikut  kuliah sama sekali. Akhirnya Kampus memberi solusi dengan pembelajaran online yang sudah dilakukan sejak tahun 2018 dan bagian akhir yang akan memutuskan adalah  mesin learning langitan. Permasalahan mahasiswa tidak bisa membayar uang kuliah juga tidak kalah rumit. UMAHA tidak mengharapkan ada mahasiswa yang putus kuliah, solosinya pemberian beasiswa. Beasiswa merupakan pemberian bantuan oleh instasi atau yayasan atau perorangan untuk kelanjutan kuliah bagai mahasiswa. Beasiswa terbagi menjadi dua, yaitu untuk siswa berprestasi dan kurang mampu.

LANGIT ARTIFICIAL NETWORK Read More »

Karir Dosen

ADRI mendorong para dosen untuk lebih bermakna dan berkiprah lebih produktif, lebih inovatif. Untuk meraih itu maka Dosen harus berkualifikasi Doktor, Oleh karena itu pemerintah menawarkan berbagai skema pendanaan dan diharapkan dosen mengambil kesempatan. Dalam rangka untuk meningkatkan profesi Dosen, maka Dosen harus berpendidikan S3 atau post-doctoral. Sebentar lagi  akan dibuka beasiswa dosen baik dosen negeri maupun dosen swasta, punya kesempatan yang sama. Bahkan juga untuk Dosen kontrak tetapi syaratnya minimal harus sudah mengajar selama 2 tahun. Karir dosen  ada tiga hal : Bagaimana memantapkan atau meningkatkan kualifikasi-kualifikasi itu biasanya terkait dengan gelar atau level pendidikan pendidikan tantangan terberat itu sekarang profesi dosen profesi dokter S1 kalau dosen kan minimal S2 Master sesuai dengan guru dan dosen dan sesuai undang-undang.

Karir Dosen Read More »

Internasional Conference UMAHA Kolaborasi ADRI ke-28

Gambar diatas adalah Pinisepuh ADRI sedang berbincang-bincang, yang terhormat Prof. Assoc. Fathoni Rodli dari UMAHA, Prof. Sapari Muslim dari UNESA, Prof . Dr. H. R. Partino dari Universitas Cenderawasih Jayapura yang juga menjabat Rektor Universitas Muhamdiyah Jayapura – Papua. Diskusi seputar peran serta ADRI setelah masa Pandemi Covid usai. International Research Conference of UMAHA (IRCUM), merupakan publikasi ilmiah mencakup berbagai topik yang berkaitan dengan studi teknik, sains, seni, kesehatan, sosial dan hukum. Juga memuat berbagai artikel penelitian dan kajian-kajian ilmiah yang meliputi bidang keilmuan atau topik lain yang terkait dengan bidang teknik, layanan masyarakat dalam bentuk literatur, penelitian dan pengembangan yang mencakup topik berkaitan dengan kebutuhan masyarakat. Dan kolaborasi riset lintas disiplin ilmu lintas perguruan tinggi baik Nasional maupun Internasional. Internasional Conference UMAHA – ADRI ke-28 di Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo dilaksanakan secara hybrid, yang bisa diikuti secara online dengan jumlah Artikel Proseding 58 buah dan secara offline sebanyak 52 buah. Sambutan Presiden ADRI Upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ADRI adalah merupakan suatu usaha dan upaya yang sifatnya tidak kenal henti. Seiring perkembangan dan tuntutan zaman dan arus informasi serta persaingan yang semakin ketat dalam segala ranah kehidupan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak berusaha dan berjuang dalam menghadapinya, sebab jika tidak maka Civitas Akademika yang seharusnya diunggulkan malah justru ada di posisi belakang. Internasional Conference UMAHA ke-28, setelah fakum karena adanya wabah COVID 19 yang menimpa secara global per awal April tercatat 205  Negara yang terpapar. Harapan dari penyelenggaraan IC ke-28 dengan tujuan disamping, mampu memberi pencerahan bagi peserta diantaranya : Dosen dan Peneliti harus bereputasi Internasional dengan memaparkan atau mempublikasi pada sebuah Jurnal Internasional atau forum Internasional. Memperluas kerjasama kolaborasi penelitian dan pengabdian baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Memperluas jejaring Internasional. Menjadi wadah bagi para dosen/peneliti, ahli, dan civitas akademik Indonesia untuk menyampaikan gagasan pada forum internasional. Untuk mengupgrade keilmuan dan informasi tentang karis Dosen. Meningkatkan akreditasi Internasional perguruan tinggi. Daftar Speaker IC UMAHA Mr. Youssef Baqil (Hassan First University, Iraq)  “Some Solution for a New Start of Economy and Business after Covid 19 Pandemic” Assist. Prof. Kanaan Khudheyer Hasan (PhD) (Tikrit University Iraq)  “Pedagogical Implication of Critical Thinking: Towards a Creative Teaching Environment” Sukri Langpute, PhD (Fathoni University, Thailand) Suyatno Ladiqi, PhD (Sultan Zainal Abidin University, Malaysia) : “Chinas’s Vaccine Diplomacy” Mohammad Reevany Bustami, PhD (Head of Nusantara Malay Arcipelago, at Centre for Policy Research & International Studies, Universiti Sains Malaysia)  “Crisis : Surface & Foundational Generative Conditions & Causes” Dr. Ir. Sri Wiwoho Mudjanarko (Rector of Narotama University / Head of ADRI East Java) Prof. Dr. Gempur Santoso, M.Kes ( Maarif Hasyim Latif University)  “Ergonomics in Industrial System” Assoc. Prof. Dr. Andi Mursidi, M.Si (STKIP / Head of ADRI West Borneo) Parallel Session Online Room 1 Chairman : Dr. Ifit Novitasari (Islam Malang University) Room 2 Chairman: Dr. (Can) Veronica Nugraheni (Dr. Soetomo University) Room 3 Chairman: Dr. (Can) Nurmawati (45 Surabaya University) Room 4 Chairman Dr. Endang Muryani (Merdeka Surabaya University) Room 5 Chairman:Rezky Aulia P, M.BA (Maarif Hasyim Latif University) Parallel Session Onffline Room 6 Chairman: Dr. Ratna Ekasari Room 7 Chairman:Dr. H. M. Zamroni Room 8 Chairman: Dini Retnowati, MT Room 9 Chairman:Moh. Hatta, MT Room 10 Chairman: Moh. Choifin, MT  Keseruan Parallel Session “Perusahaan yang baru mulai merintis bisnis (startup) dalam mencari pendanaan memiliki alternatif untuk memilih lembaga pembiayaan yang dikenal dengan nama Modal Ventura. Modal Ventura adalah modal permulaan yang disediakan oleh investor swasta (pemodal ventura) atau lembaga keuangan khsusus (perusahaan modal ventura). Modal ventura juga dikenal sebagai salah satu jenis pendanaan yang didapat untuk memulai pengembangan bisnis baru, misalnya startup, yang dianggap potensial menjadi salah satu ladang utama bagi modal ventura untuk berinvestasi. \\\”Santai saja Bapak Ibu Peserta, pelan-pelan tanyanya. Ini bukan Sidang Kasus lho yah\\\”. Perusahaan Modal Ventura (PMV) pada umumunya di dunia cenderung selektif dalam memilih perusahaan yang akan menjadi target investasinya. Sebagian besar modal ventura hanya diberikan kepada industri dengan pertumbuhan yang tinggi, di mana risiko bisnisnya juga jauh lebih tinggi” Perkembangan industri otomotif akhir-akhir ini begitu pesat. Sementara itu, semakin banyaknya produk-produk baru yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan setiap tahun yang kenyataannya ketersediaan bahan bakar minyak bumi semakin mengalami penurunan. Sementara itu, menurut Menteri Lingkungan Hidup RI diprediksikan bahwa minyak bumi hanya tinggal tersedia untuk 23 tahun mendatang dari tahun 2007. Untuk itu perlu adanya bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak, yaitu bahan bakar nabati atau bioethanol yang bisa menanggulangi kekurangan minyak bumi yang bersifat renewable (dapat diperbarui). \\\”Bu Yunita jangan menggunakan kasus Motor yang lama, sekarang sudah menuju motor listrik kok\\\” Awak Balik Layar Rangkaian secara keseluruhan acara Internasional Conference UMAHA ke-28 bisa berlangsung secara baik dan lancer tak lepas dari pasukan tersembunyi yang tidak banyak dikenal peserta walaupun punya tanggung jawab yang besar. Penutupan IC UMAHA Alhamdulillahirobilalamin. Internasional Conference UMAHA ke-28 kolaborasi dengan ADRI ditutup tepat jam 16.00 dengan diakhiri sesi foto bersama perwakilan dari peserta dan Narasumber yang bekenan hadir. Semoga pelaksanaan Internasional Conference berikutnya semakin semarak dengan tema dan unjuk karya ilmiah yang lebih spektakuler. Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) berkolaborasi dengan ADRI dalam pengusulan Konferensi Internasional. UMAHA sangat aktif pada kegiatan ADRI karena Ketua Umum ADRI atau Presiden ADRI Dr. Fathoni Rodli merupakan Rektor UMAHA. JURNAL UMAHA adalah sistem penerbitan online berbasis Open Journal System di Universitas Maarif Hasyim Latif. Publikasi yang terdaftar merupakan jurnal/prosiding yang terbit di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UMAHA.  Bertujuan sebagai media diseminasi artikel ilmiah yang dapat diakses luas oleh publik.  OJS  UMAHA dengan alamat url : https://e-journal.umaha.ac.id/, sudah terindek : Google Scholar, Mendeley, PKP Index, Indonesia OneSearch (IOS), Bielefeld Academic Search Engine (BASE), Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Directory of Open Access Journal (DOAJ), Zenodo, OpenAIRE, Indonesia Publication Index (IPI), Neliti – Repositori Ilmiah Indonesia, Beardslee Library – Western Theological Seminary, SHERPA/RoMEO, EBSCO Information Service, Dimensions, GARUDA (Garba Rujukan Digital), Ingenta Connect, UNSW Library, and WorldCat.org: The World\\\’s Largest Library Catalog, ISSN International Centre, Crossref.  Berikut jurnal online yang dikelola UMAHA diantaranya : https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/reformasi. sebagai media komunikasi dan pengembangan ilmu, khususnya Ilmu Hukum.

Internasional Conference UMAHA Kolaborasi ADRI ke-28 Read More »

Sang Pujaan Elvie Skopi

Pagi itu berangkat buru-buru takut take off jam 07.00 bisa ketinggalan. Sudah lama sekali tepatnya 2 tahun yang lalu saya berkenalan, walau ketemu Cuma 2 hari saja tapi saya langsung jatuh hati tiada kepalang. Akhirnya kita berpisah, saya berusaha kontak jawabannya hanya nanti saja ketemu. Dua tahun berlalu pada akhirnya kita bertemu dan langsung jatuh cinta benar-benar cinta yang secinta-cintanya. Karena saya berusaha sekuat tenaga mencari dan menemukan mestinya saya saja yang jatuh hati tetapi ternyata semua yang ketemu juga jatuh cinta. Tidak perduli yang ABG kayak pak Khairil Anam atau Pak Bambang Panji, Pak Farid Martah, Pak Setiawan yang sudah sepuh sama-sama kepincut jatuh cinta. Setelah perjalanan yang cukup dramatic karena harus melawati hutan dengan jalan yang berkelok dan sungai meliuk tajam. Sempat beberapa kali berpapasan dan terpaksa harus berhenti. Akhirnya menjelang Sholat Jum’at kita dipertemukan. Hati saya benar-benar berdebar karena momen pertemuan yang romantis ternyata hanyalah ditempat yang biasa dan kurang tepat. Selesai Sholat Jum’at kita disihir keelokan Scopus. Dengan berdepe-depe berkah Ngaji Kampung model lesehan dengan impla menggunakan Dampar kita akhirnya lupa waktu. Tampak Dr. Rosmiati memberikan pengantar seputar Orcid.Org, \\\”Setiap penulis di Scopus harus memiliki akun orcid\\\”, dengan logat khas Makasaran. Siapa takut walau pakai celana pendek siap belajar dan terus belajar. Nggak perduli gak raup, gak sikatan, gak ngopi, gak sarapan mulai jam 06.00, padahal nggak ada yang nyuruh nggak ada yg ngomando. Pada saat pertama kali masuk lokasi. Waduh tempatnya sangat tidak representatip karena harus lesehan walau udara sejuk tetapi itu jadi terlupakan saat sudah berjalan seolah-olah terhipnotis. Saat pendampingan dimulaipun, tim Rumah Scopus dengan mengerahkan 10 anggota, tetapi akses internet masih belum bisa diakses. Karena akses internet yang masih tidak bisa diakses, pendampingan dibuat secara teori. Salah satu teori adalah kerangka jurnal, dalam hati duh “nulis lagi akeh tunggale”, walau dengan berat hati saya terpaksa membuat kerangka dengan baik, karena berulang-ulang saya perbaiki, takut kalau disuruh menampilkan kedepan. Membuat kerangka jurnal memakan waktu 3 jam. Bim Salabim. Ternyata sambungan internet sudah lancar. Kerangka di copy kemudian ditaruh pada file word baru. Kata P. Joe, “Bapak Ibu sekalian bagaimana cara melengkapi kerangka yang berupa kalimat saja, tanyaka ke Google?. Lanjutnya \\\”Moh…..!”. Hanya orang awam saja mencari artikel lewat google, buka situs Scopus. Selanjutnya,”untuk membuat paraphrase”, yah masih nggrundel karena memang belum kenal, “opo wong ate nulis jurnal kok loncat-loncat gak karuan”. Ternyata triknya ada 10 langkah untuk membuat jurnal scopus mulai Q4 sampai Q1 dengan mensitasi secara cerdas diantaranya sebagai berikut : Kumpulkan referensi kedalam Mendelay.dvk Paste kerangka Scopus bagian kolom konten pada file word baru. Blok kalimat dan translate ke bahasa inggris dengan klik mouse kanan pilih translate Dalam satu kalimat cari keyword Buka Scopus, masukkan keyword dan lakukan pencarian Download Copykan ke Word dan translate ke bahasa Indonesia Ubah ke kalimat buatan sendiri dalam bahasa Indonesia Insert Citation pada Word pilih Cite Sudah jadi sitasi translate ke bahasa Inggris Setelah mengenal 10 jurus itu, sudah tidak lagi membatin, berprasangka, berkomentar walau dalam hati. Tersihir bak cerita kanak-kanak. Lupa waktu nggak perduli sudah larut malam bahkan menjelang dini hari. Nggak peduli walau dengan lesehan lupa segalanya. Yang penting \\\”Kopi mana kopi…. sak sruput Manttaaap…..\\\”. Nggak ada beda usia, semuanya sama. Bak Remaja kedanan idola. Si Elvie Sikopi. Nggak tahu siapa itu.   Masak jurnal Scopus begitu. Nggak percaya ini buktinya, dari Journal of Professional Nursing yang terbit di School of Nursing, California State University, Fresno, United States of America, dengan judul Integrating service learning into the RN to BSN curriculum with the application of QSEN competencies. Jurnal Scopus quartile 1 atau biasa disebut dengan Q1. Masih nggak percara pada bagian Introduction di halaman pertama saja ada 15 sitasi, padahal pada halaman tersebut terdiri dari 52 baris. Itu artinya kurang dari 4 baris ada satu sitasi. Apabila muncul peratanyaan kapan kita menulisnya?. Sebenarnya kita juga menulis yaitu pada bagian paraphrase, tetapi karena diIndonesiakan dengan kalimat sendiri, setelah selesai ditranslate ke bahasa Inggris maka sudah pasti cek plagiasi sekelas Turnitin tidak bakalan terdeteksi karena kalimat asli sudah berubah total. Asal kaidah cara mensitasi dari jurnal memenuhi metode penulisan. Karena ada beberapa catatan secara teknis penulisan, yaitu penulisan sitasi pada awal kalimat atau awal teks dengan (According to) dan kutipan yang ditulis di akhir kalimat(see also). Bagaimana Bapak Ibu begitu menariknya Scopus, peneliti, ilmuwan, dosen semua kesengsem tertarik terkesima padanya, karena sangat seksi (Wonosalam, Medio Januari 22)

Sang Pujaan Elvie Skopi Read More »

SURVEI MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka)

Alhamdulillahirobilallamin. Sehubungan keberhasilan UMAHA mendapatkan 4 hibah Program Pembelajaran Kolaboratif yang Berorientasi pada Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Mohon dukungan seluruh elemen UMAHA untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Oleh karena itu untuk beberapa hari kedepan dimohon bantuan seluruh teman-teman Mahasiswa untuk mengisi Survei Implementasi MBKM 2021 di PTS-MAHASISWA. Namun hanya untuk Prodi Akademik diantaranya seberikut : S1. Ilmu Hukum, S1. Manajemen, S1. Kewirausahaan, S1. Akuntansi, S1. Teknik Mesin, S1. Teknik Industri, S1. Teknik Informatika dan S1. DKV. Tujuan Survei Implementasi MBKM 2021 di PTS-MAHASISWA untuk mengukur sampai dimana Kesiapan masyarakat kampus (Mahasiswa, Dosen dan Tenaga Kependidikan UMAHA) terkait pelaksanaan dan kelancaran implementasi MBKM, juga sebagai bahan untuk mengevaluasi Pemahaman dan Kesiapan dalam implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Pertanyaan survei terkait diantaranya : Pengetahuan seputar MBKM, untuk teman Maba biasanya sedikit saja informasi yang didapat. Idialnya berapa Semester dan SKS untuk Kegiatan MBKM diluar UMAHA : 2 Jumlah Semester dan SKS untuk Kegiatan MBKM diluar UMAHA : 30 Informasi Kebijakan MBKM : Kanal daring Kemendikbud, Sosialisasi Kemendikbud, Kanal daring UMAHA dan Sosialisasi Kampus UMAHA mempunyai program seperti bentuk kegiatan MBKM Contoh : Magang, Kegiatan Wirausaha dan Proyek Kemanusiaan Semua Prodi memiliki SOP terkait pelaksanaan MBKM sudah memiliki tapi dalam Proses sosialisasi Pembelajaran luar Prodi berdampak pada masa studi Tidak berdampak sama sekali Pembelajaran luar kampus menambah Keterampilan mahasiswa Persiapan mahasiswa implementasi MBKM : mempelajari panduan MBKM, mengikuti seleksi dan proaktif dalam mempersiapakan pembelajaran Manfaat MBKM sebagai bekal setelah Lulus diantaranya : mengembangkan potensi dan keterampilan kerja Manfaat MBKM meningkatkan soft sklill (keahlian), mengembangkan potensi dan keterampilan kerja Begitu banyak manfaat kira-kira begitu Pentingkah MBKM untuk persiapan setelah Lulus Kegiatan MBKM sesuai dengan kebutuhan Lulusan masa mendatang Program MBKM apakah Menarik, sangat menarik karena ada program pembiayaan kuliah luar kampus Untuk mengetahui secara detail isi materi survey bisa dilihat link berikut : https://drive.google.com/file/d/12v0pOIjPq18w0CbmCR6gm0Wcopc4jddY/view?usp=sharing

SURVEI MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Read More »

Hibah Akhir Tahun \\\”MBKM Untuk UMAHA\\\”

Alhamdulillahirobilallamin. Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT atas Limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita bisa mendapatkan 4 Hibah yang terdiri dari 3 buah Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat dan 1 buah Proposal Penelitian  kita dapatkan dalam rangkaian MBKM diantaranya : Deteksi Karakter Radikalisme di Kalangan Mahasiswa Ketua : Dr. Fathoni Rodli. Hibah Bina Desa Ketua : Dr. Ratna Ekasari Pelaksanaan MBKM di UMAHA Ketua Dr. Ratna Ekasari (Penelitian) Bina UMKM Menggunakan Teknologi Digital Ketua : Lila Puji Lestari, M.Si Perjuangan Bapak Ibu Dosen begitu luar biasa untuk mengukir prestasi tiada henti. Seperti yang selalu digaungkan Pak Rektor \\\”Besar Kecilnya Kampus Bukan diukur dari Megah atau Tidaknya Suatu Bangunan Kampus, tetapi di Ukur dari Prestasi dan Inovasi Seluruh Masyarakat Kampus.  Gambar diatas adalah suana Pembekalan oleh Bapak Rektor UMAHA pada Rabu, 15 Desember 2021. Menekankan semua elemen Kampus harus mendukung ini baik : Mahasiswa, Dosen dan Tendik. Kemilau sudah mulai Bermekaran apakah kita tidak turut dalam rangkaian gerbang kesuksesan, diam tidak bergerak. Kalau sikap yang diambil seperti itu maka sebentar lagi akan lapuk tak berdaya digerus jaman. Mohon dukungan seluruh elemen UMAHA untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Oleh karena itu untuk beberapa hari kedepan dimohon bantuan seluruh teman-teman Mahasiswa untuk mengisi Survei Implementasi MBKM 2021 di PTS-MAHASISWA. Namun hanya Prodi Akademik diantaranya seberikut : S1. Ilmu Hukum, S1. Manajemen, S1. Kewirausahaan, S1. Akuntansi, S1. Teknik Mesin, S1. Teknik Industri, S1. Teknik Informatika dan S1. DKV. Survei Implementasi MBKM 2021 di PTS-MAHASISWA bertujuan untuk mengukur sampai dimana Kesiapan masyarakat kampus (Mahasiswa, Dosen dan Tenaga Kependidikan UMAHA) terkait pelaksanaan dan kelancaran implementasi MBKM, juga sebagai bahan untuk mengevaluasi Pemahaman dan Kesiapan dalam implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). 1   Link Mahasiswa MBKM : Begitu link survey MBKM diklik maka akan muncul window tampilan awal survey, untuk melanjutkan pengisian langsung saja klik Mulai Survei. 2.  Registrasi Survei Untuk mempermudah Saudara dalam pengisian Registrasi pada Perguruan Tinggi cukup tulisakan kata : maarif 3.  Klik Selanjutnya, untuk melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. 4.  Klik Selanjutnya Isikan nomor Telepon. Untuk artikel materi Survei secara detail akan di publish berikutnya.

Hibah Akhir Tahun \\\”MBKM Untuk UMAHA\\\” Read More »

Internet of Things for Saving Energy

Internet of Things (IoT) secara bahasa berarti internet untuk segala sesuatu. IoT mengandung pengertian bahwa peralatan yang ada disekitar kita telah terintegrasi antara satu dengan lainnya melalui internet. Peralatan yang dimaksud tentunya bukan semua peralatan tetapi merupakan peralatan yang didalamnya telah tertanam teknologi internet, seperti laptop, tablet, smartphone dan peralatan elektronik lainnya. Bahkan ada juga benda-benda sekitar kita yang memungkinkan untuk ditambahkan dukungan internet, seperti kulkas, mesin cuci, lampu rumah dan masih banyak lagi. (Islami, 2015). IoT dapat juga dijelaskan sebagai sebuah group peralatan yang saling terkoneksi melalui internet. Segala sesuatu yang masuk dalam group terhubung melalui piranti seperti transduser, sensor, aktuator serta manusianya sendiri. Konsep IoT ini bertujuan untuk lebih memanfaatkan konektivitas internet yang kontinyu agar lebih bisa dimanfaatkan untuk memudahkan aktifitas manusia. (Prasetiyo, 2017) Cara kerja IoT adalah mengumpulkan data dan informasi dari piranti transduser maupun sensor untuk kemudian antar piranti saling berkomunikasi dan menghasilkan perintah berupa aksi melalui actuator. Penggunaan IoT dalam aktifitas manusia yang sedemikian luas, tentunya dapat juga diaplikasikan untuk keperluan hemat energi. Cara kerja sistem yang dimaksud adalah dengan melakukan monitoring besaran energi listrik melalui piranti sensor maupun transdser dan membuat sebuah big data. Penggunaan big data beserta artificial intelligence(AI) dapat diaplikasikan untuk membangun sebuah sistem otomatis seperti pengaturan jalan raya, pengurangan emisi gas CO2, informasi kuliner dan lain sebagainya (Santoso, 2021). Dengan cara yang sama, memanfaatkan transduser arus ke tegangan dapat digunakan untuk menggali data tentang pemakaian energi listrik. Transduser adalah suatu perangkat listrik (elektronik, elektro-mekanik, elektromagnetik, fotonik atau fotovoltaik) yang mengubah satu jenis energy (parameter fisik) menjadi jenis energi lain untuk tujuan tertentu (Christianti). Salah satu data dari transduser yang digunakan untuk membuat sebuah sistem hemat energi adalah big data pemakaian energi listrik. Besaran arus maupun tegangan listrik yang diubah oleh transduser dapat di ubah menjadi big data dengan format digital. Big data merupakan teknologi yang memberikan pengetahuan dan biasanya digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan (Ika, 2018). Big data dari transduser ini dapat dipelajari untuk membuat keputusan apakah pemakaian energy listrik sudah sesuai dengan kebutuhan atau malah terlalu banyak energy yang terbuang sia-sia karena memang tidak dibutuhkan. Dengan big data ini kita bisa melakukan pembenahan sistem pemakaian energi dengan cara monitoring ruang atau lokasi mana saja yang pemakaian energinya banyak, untuk kemuadian dilakukan audit agar bisa lebih efisien pemakaiannya. Untuk membangun sebuah sistem pemakaian energi yang efektif dapat juga dilakukan dengan cara memanfaatkan sensor. Sensor dan transduser dapat dimanfaatkan untuk monitoring schedule on-off ruangan. Sebagai contoh untuk kebutuhan penerangan. Ruangan tidak perlu menyala saat sudah tidak ada aktifitas selama 10 menit. Dengan sensor gerak dan suhu, sistem IoT dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan agar menyalakan lampu saat ada gerakan dan memetaikan lampu saat tidak ada gerakan. Dengan cara demikian maka efisiensi pemakaian energy listrik dapat dilakukan. Referensi: Christianti, R. F. (n.d.). ittelkom-pwt.ac.id. Retrieved October 28, 2021, from ittelkom-pwt.ac.id: http://bongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/4/2015/12/TRANSDUCER-1.pdf Ika. (2018, August 7). https://www.ugm.ac.id. Retrieved October 28, 2021, from https://www.ugm.ac.id: https://www.ugm.ac.id/id/berita/16791-big-data-bantu-pengambilan-keputusan Islami, M. J. (2015, February 24). BPPTIK. Retrieved October 28, 2021, from Kementrian Komunikasi dan Informasi: https://bpptik.kominfo.go.id/2015/02/24/810/mengenal-internet-of-things-iot/ Prasetiyo, E. E. (2017). Aplikasi Internet Of Things(IoT) untuk pemantauan dan pengendaliann beban listrik di ruangan. Jurnal Teknika STTKD, 28-39. Santoso, A. (2021, Agustus 17). Big Data. Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia: www.umaha.ac.id.

Internet of Things for Saving Energy Read More »

Pemuda dan Desa

Pemuda, saat kita berbicara mengenai pemuda maka hal tersebut pasti berkaitan dengan masa depan karena pemuda adalah individu yang akan membentuk masa depan suatu wilayah. Pemuda dan desa adalah dua hal yang jika disatukan akan membentuk suatu wilayah. Bagaimana wilayah tersebut menjadi bagus kah hancurkah maka hal tersebut tergantung dari peran pemuda. Jika pemudanya hanya diam saja maka wilayah atau desa tersebut juga akan diam saja tanpa ada inovasi apapun. Seorang pemuda memiliki jiwa nasionalisme membangun desa perlu di tumbuhkan dari dilibatkannya pemuda dalam setiap kegiatan desa. Saat seorang pemuda merasa dibutuhkan, hal tersebutlah yang mengikat pemuda untuk merasa dibutuhkan dan membantu desa berkembang.Pemuda membantu desa berkembang juga tidak bisa kita artikan sederhana seperti butuh dan tidak dibutuhkan, namu pemuda juga harus memiliki kompetensi dalam mengembangkan desa. Sehingga pemuda memiliki daya saing yang handal dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Maka dari hal tersebut kembali kepada butuh dan tidak dibutuhkan hal utaama dalam pemenuhan kompetensi pemuda adalah sikap sosial kepedulianya terhadap desa. Karena banyak kasus terjadi karena keacuhan dan ketidak tahuan pemuda setempat dlam pelaksanan pembangunan desanya, seperti tidak transparanya pendanaan untuk desa. Menjadi pemicu penghambat dalam proses kemajuan desa karena sebanyak apapun anggaran yang diberikan untuk desa oleh pemerintah guna membangun desa tapi tidak dikelola dengan baik akan melahirkan sebuah peluang tindakan kejahatan/korupsi di desa.Mungkin banyak yang tidak memahami bahwa pembangunan desa tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 2014 Tentang desa paragraf 3 dalam hal Pemantauan dan Pengawasan Desa Pasal 82 yaitu; 1. Masyarakat desa berhak mendapatkan informasi mengenai rencana dan pelaksanaan pembangunan desa. 2. Masyarakat desa berhak melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan desa. 3. Masyarakat desa melaporkan hasil pemantauan dan berbagai keluhan terhadap pelaksanaan pembangunan desa kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa. 4. Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan. Jangka Menengah Desa, Rencana Kerja Pemerintah Desa, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. 5. Kepada masyarakat desa melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalam Musyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. 6. Masyarakat desa berpartisipasi dalam Musyawarah Desa untuk menanggapi laporan pelaksanaan pembangunan desa. Berdasarkan ketentuan yang mengedepankan sebuah nilai-nilai demokrasi yang dibuat oleh pemerintah terkait pembanguanan desa tentu memiliki tujuan. Artinya, agar apa yang diharap oleh pemerintah dan masyarakatnya dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Pusat No. 6 tahun 2014 bahwa desa diberikan wewenang dalam mengembangkan dan memajukan desa yang bersangkutan dengan diberikan anggaran sebesar 1,4 miliyar pertahunnya. Dalam hal ini banyak para masyarakat yang masih meragukan terhadap kridibilitas pemerintah desa dalam keberlanjutan pengembangan desa dengan anggaran sebesar 1,4 miliyar tersebut. Keraguan tersebut berdasarkan fakta yang pada saat ini masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh kepala desa baik dalam pembangunan maupun dalam kebijakan mengenai aset Desa. Dalam permasalahan ini tentu Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat tidak bisa melakukan kontroling setiap waktu terhadap kinerja di pemerintahan desa karena selain jarak tempuh, dan akses yang belum memadai sehingga masih sulit mendapatkan informasi terkait kinerja desa. Maka disisnilah peran Pmuda desa harus di manfaatkan secara maksimal. Jika pemuda memiliki nasionalismenya untuk membangun desa maka pemerintah daerah akan memiliki informasi lebih akurat mengenai desa tersebut, lebih cepat dalam pembangunan karena informasi yang di terima juga lebih cepat. Kolaborasi lebih banyak dari setiap individu akan mempercepat pembanguna suatu wilayah dalam hal ini desa.

Pemuda dan Desa Read More »

A Fancy Phrase Called Society 5.0

Society 5.0 diinisiasi di Jepang pada tahun 2016, society 5.0 merupakan jawaban dari puncak revolusi industry 4.0 yang lebih berfokus pada kecanggihan teknologi, yang pada giliranya memiliki potensi dampak negative terhadap otomatisasi robotik sehingga akan mengancam  keberlansungan sebagian profesi yang ada saat ini, orang-orang akan digantikan oleh mesin atau robot. Namun apakah sepenuhnya benar demikian?, apakah manusia akan tergantikan oleh robot, sehingga akan banyak manusia yang kehilangan pekerjaanya?, mari kita cermati terlebih dahulu sejarah perkembangan revolusi industry dari waktu ke waktu. Diawali dengan revolusi industry 1.0 ditandai dengan ditemukannya mesin uap pada abad ke -18 yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja, alat produksi industri tekstil yang sebelumnya hanya mengandalkan tenaga hewan dan manusia. Dilanjutkan dengan revolusi industri 2.0 mulai mucul tenaga listrik, dan terus berkembang hingga memicu kemunculan lini produksi dengan menggunakan coveyor belt dan spesialisasi/pembagian kerja  pada tahun 1913 sehingga mampu untuk meningkatkan  kapasitas dan efisiensi produksi.  Zaman semakin berkembang begitupula dengan teknologi dilanjutkan dengan revolusi industry 3.0 pada era tahun 80-an hingga 2000-an dengan muculnya teknologi komputasi, robot, dan internet hingga pada puncaknya mencapai revolusi industry 4.0 dimana pada fase ini mucul teknologi kecerdasan buatan, teknologi nano dan teknologi hal berbasis internet/internet of things (IoT), dimana alat dengan kelengkaan sensor dan perangkat lunak, sudah dapat bekerja/mentrasmisikan data secara nirkabel dengan perantara internet. Dari fase-fase perjalanan ini kita secara sederhana kita dapat menganalisa, bahwa setiap perkembangan teknologi bertujuan untuk meningkatkan produktifitas yang pada giliranya diharapkan mampu untuk menyederhanakan kerumitan untuk lebih mempermudah kehidupan dan aktivitas manusia secara umum. Teknologi hendaknya dapat kita berdayakan secara positif dan bukan sebaliknya, teknologi dan manusia handaknya bersinergi dan saling melengkapi. Dalam praktek kehidupan sehari-hari, sebagai pelajar/mahasiswa/pengajar misalnya, berapa banyak dari kita yang sudah menggunakan teknologi secara positif dalam mendukung produktifitas belajar, memanfaatkan aplikasi pengingat pada ponsel pintar untuk mencatat hal-hal penting selama perkuliahan/webinar, menggunakan media sosial yang dapat mendukung pengembangan diri serta mengoptimalkan kemampuan mengasup informasi dari buku pelajaran, atau  mendengarkan buku bersuara disela padat aktivitas harian kita. Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh kita dengan merubah kebiasaan dan prilaku, tentunya. Pada akhirnya teknologi adalah cara, cara menjalani kehidupan dengan mencerdasi permasalahan yang kita hadapi agar dapat terselesaikan dengan lebih baik, teknologi adalah solusi atas sebuah permasalahan namun tentu saja dalam perkembangannya teknologi juga memiliki sejumlah dampak negatif, ibarat pisau bermata dua yang lagi-lagi tergantung dari si pemakai, maka mari bijak dan arif dalam berteknologi, sehingga nilai pada society 5.0 yang memberdayakan manusia dalam memanfaatkan teknologi dapat tercapai, dan bukan hanya menjadi jargon mewah/fancy yang digembar-gemborkan secara serampangan tetapi menjadi sebuah budaya positif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dimasyarakat. mengintegrasikan perkembangan teknologi dan manusia memerlukan perjuangan dimulai merubah cara pandang, pola pikir dan perilaku kebiasaan-kebiasaan kecil, dimulai dari kita.

A Fancy Phrase Called Society 5.0 Read More »